Kode Etik Profesi Guru: Landasan dan Prinsip dalam Mengajar di Era Kontemporer

Table of Contents
Artikel ini membahas pentingnya kode etik dalam profesi mengajar, merujuk pada prinsip-prinsip etis yang mendasari kegiatan profesional guru. Disarikan dari artikel John Tomlinson dan Vivienne Little dalam buku Education for Values, tulisan ini menguraikan tiga kelompok etika utama: etika terhadap ilmu pengetahuan, etika terhadap peserta didik, dan etika terhadap profesi. Artikel ini juga menyoroti perdebatan mengenai peran guru dalam pengajaran moral, tujuan sekolah, serta tantangan dalam penegakan kode etik di lapangan.

Setiap profesi yang melibatkan tanggung jawab terhadap aspek kehidupan orang lain, terutama yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus, akan selalu menghadapi isu etika. Profesi guru, khususnya, memerlukan panduan etis karena melibatkan tanggung jawab terhadap individu di bawah usia 20 tahun. Terlepas dari apakah guru mengajar di lembaga formal atau tidak, mereka secara inheren bertanggung jawab untuk menyampaikan gagasan dan prinsip moral. Banyak negara telah memiliki kurikulum 'nilai-nilai moral' yang ditanamkan melalui sistem pendidikan sebagai respons terhadap kekhawatiran akan memudarnya nilai-nilai dasar yang membentuk peradaban.

Meskipun ada perdebatan mengenai apakah peran guru harus dibatasi hanya pada pengajaran ilmu pengetahuan atau dimensi intelektual saja, kelompok lain berpendapat bahwa guru perlu memberikan perhatian terhadap perkembangan anak secara utuh. Perdebatan lain juga muncul terkait tanggung jawab pengajaran moral, apakah sepenuhnya menjadi ranah keluarga atau kemitraan antara keluarga dan sekolah. Pendidikan, pada dasarnya, tidak hanya membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mencari nafkah, tetapi juga membantu mereka menggunakan waktu luang secara kreatif, menghormati orang lain dan budaya, menjadi warga negara yang baik, memecahkan masalah, menerapkan gaya hidup sehat, dan menghargai diri sendiri serta pencapaian mereka.

Tujuan Sekolah sebagai Landasan Etika

Perdebatan mengenai peran guru dapat diselesaikan jika semua pihak menyepakati tujuan sekolah. Dokumen Konsultatif Pendidikan di Sekolah (Education in Schools) tahun 1977 merumuskan delapan tujuan sekolah yang menekankan pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa:

  • Membantu anak mengembangkan pemikiran yang hidup dan ingin tahu, serta kemampuan bertanya dan berargumen secara rasional.
  • Menanamkan rasa hormat terhadap nilai-nilai moral, orang lain, diri sendiri, dan toleransi terhadap ras, agama, serta cara hidup yang berbeda.
  • Membantu anak memahami dunia dan saling ketergantungan antarnegara.
  • Membantu anak menggunakan bahasa secara efektif dan imajinatif dalam membaca, menulis, dan berbicara.
  • Membantu anak mengapresiasi bagaimana suatu bangsa mempertahankan standar hidupnya dan memahami peran industri dan perdagangan.
  • Memberikan dasar pengetahuan matematika, ilmiah, dan teknis untuk keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja yang berubah cepat.
  • Mendidik anak tentang prestasi manusia di bidang seni, ilmu pengetahuan, agama, dan pencarian keadilan sosial.
  • Mendorong dan membina perkembangan anak-anak dengan kondisi sosial dan lingkungan kurang beruntung, jika perlu dengan sumber daya tambahan.
Rumusan tujuan ini menekankan pentingnya pemenuhan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap pribadi, sikap sosial, perkembangan emosional, keyakinan, dan perilaku. Kesemuanya dirancang secara implisit dalam kurikulum untuk pengembangan intelektualitas, kekuatan fisik, kesadaran diri, dan pembinaan akhlak.

Kode Etik Prinsip untuk Profesi Mengajar

Mengingat pandangan postmodernis yang menganggap nilai-nilai bersifat relatif dan berubah seiring waktu, perlu dirumuskan nilai etika yang universal untuk semua individu dalam profesi mengajar. Tomlinson dan Little mengelompokkan prinsip etika moral untuk guru menjadi tiga kategori utama: etika terhadap ilmu pengetahuan, etika terhadap peserta didik, dan etika terhadap profesi.

Etika terhadap Ilmu Pengetahuan

  • Integritas Intelektual: Menghormati hakikat ilmu dan batang tubuh pengetahuan, termasuk metodologi dan catatan kumulatif praktik metodologi dalam setiap bidang pengetahuan.
  • Integritas Kejuruan: Menghormati pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman profesional, serta tuntutan untuk terus mengikuti perkembangan pengetahuan terkini dan memperluas wawasan pedagogis.
  • Keberanian Moral: Menunjukkan kemandirian pikiran dan tindakan, termasuk kesediaan untuk mengajarkan materi atau menggunakan metode yang tidak populer jika diperlukan secara integritas intelektual dan/atau kejuruan. 

Etika terhadap Peserta Didik

  • Mendahulukan Kepentingan Orang Lain (Altruisme): Membedakan dan menghormati kepentingan siswa di atas kepentingan pribadi, menumbuhkan harga diri siswa, dan mengakui pendidikan sebagai proses interaktif.
  • Tidak Berpihak (Impartiality): Mengakui saling ketergantungan sosial dan menghindari serta mencegah eksploitasi individu atau kelompok.
  • Memiliki Wawasan Kemanusiaan (Human Insight): Menghormati keluarga dan keadaan sosial siswa, peka terhadap keberagaman, menghindari stereotip, dan memastikan kesetaraan kesempatan pendidikan.
  • Memikul Tanggung Jawab Pengaruh (the Responsibility of Influence): Menyadari bahwa pengalaman di kelas dapat membekas jangka panjang, sehingga guru perlu berhati-hati untuk meninggalkan jejak positif dalam kehidupan siswa. 

Etika terhadap Profesi

  • Kerendahan Hati (Humility): Menyadari kekurangan diri sendiri dan bersedia mengakui kesalahan dalam pengetahuan dan perilaku.
  • Kolegialitas (Collegiality): Menghormati dan bekerja sama dengan rekan kerja profesional, mendengarkan, belajar dari orang lain, dan menyadari kesamaan serta perbedaan antar disiplin ilmu demi kepentingan siswa.
  • Kemitraan (Partnership): Mengakui dan menerima kontribusi siswa dan rekan dalam mengajar, serta memanfaatkan bakat dan keahlian mereka.
  • Tanggung Jawab dan Aspirasi Profesi (Professional Responsibilities and Aspirations): Bersedia mengedepankan nilai-nilai profesional, keahlian, dan minat dengan memberikan tanggapan terbuka mengenai kebijakan pendidikan.

Siapakah yang disebut Guru? 

Prinsip-prinsip etika ini berlaku untuk semua guru. Dalam konteks ini, guru didefinisikan sebagai setiap orang yang memiliki ikatan dengan negara atau pemilik sekolah di sektor swasta dan/atau klien yang menjadi objek utama untuk memberikan instruksi pengajaran. Definisi ini tidak mencakup orang tua atau tenaga kesehatan yang mungkin terlibat dalam layanan pendidikan.

Mengingat tidak semua guru yang terdaftar berkeinginan atau terdorong untuk menerapkan prinsip-prinsip ini, peran negara menjadi krusial. Dalam pemerintahan yang menerapkan wajib belajar, masyarakat secara wajar mengharapkan kode praktik baik yang harus diikuti oleh semua guru. Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan pendidikan dapat mendesak pemerintah untuk memberlakukan Kode Etik Profesi Guru dengan harapan semua guru akan menerima prinsip-prinsip ini secara sukarela. 

Kode etik profesi guru merupakan panduan esensial yang mengatur perilaku dan tanggung jawab pendidik. Prinsip-prinsip etika yang mencakup tanggung jawab terhadap ilmu pengetahuan, peserta didik, dan profesi itu sendiri, bertujuan untuk memastikan bahwa guru bertindak secara etis demi kepentingan terbaik siswa dan masyarakat. Meskipun tantangan dalam penegakannya, pemahaman akan dinamika prinsip-prinsip ini dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab adalah inti dari profesionalisme guru.

Daftar Pustaka

[1] Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. (n.d.). Kode Etik Profesi Guru. Disarikan dari artikel A Code of the Ethical Principles Underlying Teaching as a Professional Activity yang ditulis John Tomlinson dan Vivienne Little dalam Buku Education for Values: Morals, Ethics and Citizenship in Contemporary Teaching. [76] Tomlinson, J., & Little, V. (2000). A Code of the Ethical Principles Underlying Teaching as a Professional Activity. Dalam R. Gardner, J. Cairns, & D. Lawton (Eds.), Education for Values: Morals, Ethics and Citizenship in Contemporary Teaching. Taylor & Francis e-Library.

Post a Comment