Kode Etik Profesi Guru: Landasan dan Prinsip dalam Mengajar di Era Kontemporer
Setiap profesi yang melibatkan tanggung jawab terhadap aspek kehidupan orang lain, terutama yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus, akan selalu menghadapi isu etika.
Meskipun ada perdebatan mengenai apakah peran guru harus dibatasi hanya pada pengajaran ilmu pengetahuan atau dimensi intelektual saja, kelompok lain berpendapat bahwa guru perlu memberikan perhatian terhadap perkembangan anak secara utuh.
Tujuan Sekolah sebagai Landasan Etika
Perdebatan mengenai peran guru dapat diselesaikan jika semua pihak menyepakati tujuan sekolah.
- Membantu anak mengembangkan pemikiran yang hidup dan ingin tahu, serta kemampuan bertanya dan berargumen secara rasional.
- Menanamkan rasa hormat terhadap nilai-nilai moral, orang lain, diri sendiri, dan toleransi terhadap ras, agama, serta cara hidup yang berbeda.
- Membantu anak memahami dunia dan saling ketergantungan antarnegara.
- Membantu anak menggunakan bahasa secara efektif dan imajinatif dalam membaca, menulis, dan berbicara.
- Membantu anak mengapresiasi bagaimana suatu bangsa mempertahankan standar hidupnya dan memahami peran industri dan perdagangan.
- Memberikan dasar pengetahuan matematika, ilmiah, dan teknis untuk keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja yang berubah cepat.
- Mendidik anak tentang prestasi manusia di bidang seni, ilmu pengetahuan, agama, dan pencarian keadilan sosial.
- Mendorong dan membina perkembangan anak-anak dengan kondisi sosial dan lingkungan kurang beruntung, jika perlu dengan sumber daya tambahan.
Kode Etik Prinsip untuk Profesi Mengajar
Etika terhadap Ilmu Pengetahuan
- Integritas Intelektual: Menghormati hakikat ilmu dan batang tubuh pengetahuan, termasuk metodologi dan catatan kumulatif praktik metodologi dalam setiap bidang pengetahuan.
- Integritas Kejuruan: Menghormati pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman profesional, serta tuntutan untuk terus mengikuti perkembangan pengetahuan terkini dan memperluas wawasan pedagogis.
- Keberanian Moral: Menunjukkan kemandirian pikiran dan tindakan, termasuk kesediaan untuk mengajarkan materi atau menggunakan metode yang tidak populer jika diperlukan secara integritas intelektual dan/atau kejuruan.
Etika terhadap Peserta Didik
- Mendahulukan Kepentingan Orang Lain (Altruisme): Membedakan dan menghormati kepentingan siswa di atas kepentingan pribadi, menumbuhkan harga diri siswa, dan mengakui pendidikan sebagai proses interaktif.
- Tidak Berpihak (Impartiality): Mengakui saling ketergantungan sosial dan menghindari serta mencegah eksploitasi individu atau kelompok.
- Memiliki Wawasan Kemanusiaan (Human Insight): Menghormati keluarga dan keadaan sosial siswa, peka terhadap keberagaman, menghindari stereotip, dan memastikan kesetaraan kesempatan pendidikan.
- Memikul Tanggung Jawab Pengaruh (the Responsibility of Influence): Menyadari bahwa pengalaman di kelas dapat membekas jangka panjang, sehingga guru perlu berhati-hati untuk meninggalkan jejak positif dalam kehidupan siswa.
Etika terhadap Profesi
- Kerendahan Hati (Humility): Menyadari kekurangan diri sendiri dan bersedia mengakui kesalahan dalam pengetahuan dan perilaku.
- Kolegialitas (Collegiality): Menghormati dan bekerja sama dengan rekan kerja profesional, mendengarkan, belajar dari orang lain, dan menyadari kesamaan serta perbedaan antar disiplin ilmu demi kepentingan siswa.
- Kemitraan (Partnership): Mengakui dan menerima kontribusi siswa dan rekan dalam mengajar, serta memanfaatkan bakat dan keahlian mereka.
- Tanggung Jawab dan Aspirasi Profesi (Professional Responsibilities and Aspirations): Bersedia mengedepankan nilai-nilai profesional, keahlian, dan minat dengan memberikan tanggapan terbuka mengenai kebijakan pendidikan.
Siapakah yang disebut Guru?
Prinsip-prinsip etika ini berlaku untuk semua guru.
Mengingat tidak semua guru yang terdaftar berkeinginan atau terdorong untuk menerapkan prinsip-prinsip ini, peran negara menjadi krusial.
Kode etik profesi guru merupakan panduan esensial yang mengatur perilaku dan tanggung jawab pendidik. Prinsip-prinsip etika yang mencakup tanggung jawab terhadap ilmu pengetahuan, peserta didik, dan profesi itu sendiri, bertujuan untuk memastikan bahwa guru bertindak secara etis demi kepentingan terbaik siswa dan masyarakat. Meskipun tantangan dalam penegakannya, pemahaman akan dinamika prinsip-prinsip ini dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab adalah inti dari profesionalisme guru.
Daftar Pustaka
[1] Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. (n.d.). Kode Etik Profesi Guru. Disarikan dari artikel A Code of the Ethical Principles Underlying Teaching as a Professional Activity yang ditulis John Tomlinson dan Vivienne Little dalam Buku Education for Values: Morals, Ethics and Citizenship in Contemporary Teaching. [76] Tomlinson, J., & Little, V. (2000). A Code of the Ethical Principles Underlying Teaching as a Professional Activity. Dalam R. Gardner, J. Cairns, & D. Lawton (Eds.), Education for Values: Morals, Ethics and Citizenship in Contemporary Teaching. Taylor & Francis e-Library.

Post a Comment
FB. wisnu.natural
WA. 087722452802
IG. @wisnuwirandi