Perumpamaan Otak 3-in-1 (Triune) Manusia Menggunakan Tangan
Table of Contents
Kawan-kawan, apakah sudah tahu di balik kecanggihan otak manusia, ternyata ada bagian-bagian yang masih menyerupai otak Reptil, otak Mamalia (dan Primata). Dalam bacaan ini, kita diajak untuk memvisualisasikan otak yang umumnya berukuran lebih-kurang sebesar dua kepal tangan Bapak/Ibu sendiri. Pergelangan tangan diumpamakan sebagai batang otak, jempol yang disembunyikan dalam 4 jemari lainnya diumpamakan sebagai sistem limbik (amigdala), dan 4 jemari lain sebagai otak berpikir atau otak luhur (neocortex).
|  | 
| Perumpamaan Otak menggunakan Tangan | 
Otak Reptil 
Batang otak mengelola semua otomatisasi dan reflek di tubuh demi kelangsungan hidup 
kita, sehingga mampu mengkonservasi energi yang digunakan otak. Bagian otak ini 
mengotomatisasi kerja organ dalam tubuh, seperti: jantung, hati, paru-paru, dan lain-lain 
yang terkait dengan sistem pernapasan, metabolisme, reproduksi, hormon, suhu tubuh, 
bertahan hidup seperti: refleks untuk fight, flight, freeze (melawan, kabur, diam), melindungi dari bahaya. Bagian otak ini selalu menganggap semua adalah ancaman hingga 
terbukti aman. Bagian otak ini menyerupai otak Reptil.
Otak Mamalia 
Sistem limbik (amigdala) yang menyerupai otak Mamalia ini, bertanggung jawab soal 
emosi. Bagian otak ini adalah pusat emosi (takut, sedih, marah, senang, jijik, terkejut, dan 
lin-lain), bertanggungjawab atas dinamika hormon dan sistem kekebalan tubuh. Letaknya 
begitu dalam di otak kita sehingga seringkali mampu mengambil alih kendali diri 
seseorang. Terlukanya perasaan jauh lebih sakit dan lama sembuhnya ketimbang luka fisik 
biasa. Otak Mamalia tersebut juga memiliki kecenderungan alamiah yang sama dengan 
Otak Reptil yaitu: sebanyak mungkin mengkonservasi energi melalui otomatisasi, auto 
pilot. Dalam gambar perumpamaan tangan di atas, jika ibu jari yang menggambarkan 
otak mamalia pengelola emosi dibiarkan mengambil kendali, dibiarkan lepas, dan keluar 
dari persembunyiannya di dalam 4 jemari yang lain, maka 4 jemari pun akan dipaksa 
membuka, keadaan ini menggambarkan keadaan otak luhur yang tidak dapat bekerja, tidak 
dapat aktif.
Otak Berpikir (Otak 
Luhur – Otak Primata
Otak berpikir terdiri dari otak Primata (bagian gerak kompleks, rekayasa penggunaan alat) 
yang berada dalam satu kesatuan dengan otak manusia, otak luhur, atau neocortex. Otak ini 
mengelola kemampuan berpikir (logis, rasional, terstruktur), kemampuan berbahasa, 
perencanaan dan pemecahan masalah, berimajinasi (mengenai masa depan, visi). Otak ini 
memang bertugas untuk berpikir strategis, kreatif, metakognitif. Ini merupakan kekuatan, 
namun karena kerja itu semua memakan banyak sekali energi, maka hal ini pun sekaligus 
menjadi kelemahan.
Jadi, di sini perlu diingat bahwa secara alamiah kita mempunyai kecenderungan 
untuk mengkonservasi energi. Insting kita akan lebih cepat bereaksi dan 
mengklasifikasikan sesuatu sebagai ancaman, ketimbang harus menganalisanya terlebih 
dahulu apakah benar itu adalah ancaman. Kabar baiknya, otak manusia memiliki 
kemampuan untuk belajar. Tidak statis tapi elastis. Dengan demikian, penggunaan sistem  berpikir lambat, penggunaan otak luhur (manusia) dapat kita pelajari agar tidak begitu saja 
memperkenankan sistem berpikir cepat (otak Reptil dan Mamalia) mengambil alih kendali 
diri kita.
[sumber: http://www.whatonearthishappening.com/part-1-the-solution/65-the-triune-brain]
 
Post a Comment
FB. wisnu.natural
WA. 087722452802
IG. @wisnuwirandi